Thursday, April 23, 2009

Asma Bronkial

Asma bronkial, atau lebih terkenal dengan sebutan asma atau sesak nafas, telah dikenal luas di masyarakat. Namun pengetahuan tentang asma bronkial hanya terbatas pada gejala asma bronkial saja, diantaranya dada terasa tertekan, sesak nafas, batuk berkahak, nafas berbunyi dll.
Asma bronkial merupakan salah satu Penyakit Paru Obstruktif Kronik iaitu penyakit paru yang memiliki kumpulan gejala klinis (syndrome) seperti yang telah disebutkan di atas terdiri dari:Asma Bronkial,Bronkitis kronik (radang saluran nafas bagian bawah),dan Emfisema paru (penurunan daya elastik paru).

Faktor penyebab salah satunya adalah pencemaran udara yang berasal dari asap rokok, cerobong kilang/industri, dan asap kendaraan bermotor. Semakin tua usia seseorang akan semakin lama menghisap udara yang tercemar dan semakin besar kecenderungan untuk menderita penyakit ini.

Penyakit asma bronkial secara umum adalah penyakit saluran pernafasan yang ditandai dengan: Sesak nafas/sukar bernafas yang diikuti dengan suara “wheezing” (bunyi yang meniup sewaktu mengeluarkan udara/nafas),Rasa berat dan kejang pada dada sehingga nafas jadi termengah-mengah.Biasanya disertai batuk dengan kahak yang kental dan perasaan menjadi gelisah dan cemas.

Sedangkan berdasarkan ilmu kedokteran, penyakit asma bronkial adalah penyakit saluran pernafasan dengan ciri-ciri saluran pernafasan tersebut akan bersifat hipersensitif (kepekaan yang luar biasa) atau hiperaktif (bereaksi yang berlebihan) terhadap bermacam-macam rangsangan, yang ditandai dengan timbulnya penyempitan saluran pernafasan bagian bawah secara luas, yang dapat berubah tahap penyempitannya menjadi normal kembali secara spontan dengan atau tanpa pengubatan.

Kelainan dasar penyempitan saluran pernafasan yang berakibat timbulnya sesak nafas adalah gabungan dari keadaan berikut iaitu kejang/berkerutnya otot polos dari saluran pernafasan,sembab/pembengkakan selaput lendir,proses peradangan serta pembentukan dan timbunan lendir yang berlebihan dalam rongga saluran pernafasan.

No comments: